|
Keindahan Curug Nangka |
|
Mata dibuai dengan kehijauan |
Kadangkala, atau bahkan seringkali.. tinggal di kota besar seperti buah simalakama. di satu sisi mendapat banyak kemudahan, seringkali malah menemui berbagai kesulitan. Bagiku, tinggal di kota besar seperti ini, seringkali terasa sangat mencekik. Saat itu muncul, hasrat unutk sekedar bersapa dengan alam dan kehijauan terasa seperti orang sedang sakaw. Harus segera dipenuhi. Jakarta sudah kehilangan tempat untuk sekedar menyepi dari keriuhan dan kepenatan. Jakarta sudah kehabisan lahan hijau dengan pepohonan rimbun. Tiap sudutnya yang ada hanya beton, pagar, dan kaca.
Bogor yang tak jauh dari Jakarta menjadi satu tempat pilihan untukku sekedar menyepi. Meski tengah kotanya tak beda dengan Jakarta yang padat tak karuan, tapi masih ada sudut-sudut yang menyuguhkan kerindangan dan kesunyian.
|
Lintasan menuju curug |
Ciapus, daerah yang tak jauh dari pusat kota Bogor bagiku menjadi sebuah tempat untuk sekedar bersembunyi sejenak dari keriuhan kota, dari kepenatan otak, dan tempat untuk sekedar duduk diam menikmati semilir angin. Beneran. Bukan sekedar omong kosong kok menuliskan kalau daerah itu menjadi tempatku untuk sekedar bengong.
|
Melintasi sungai menuju Curug Nangka |
Curug Nangka, Curug Daun, dan Curug Kawung yang menjadi tempat wisata andalan di daerah Ciapus ini memang sering dikunjungi orang. Tapi tak menghilangkan kesunyian dan ketentraman saat berada di sini. tempatnya yang di lereng gunung sangat luas. Sepanjang mata memandang, kehijauan yang tampak.
|
Terlihat mistis |
Hijau pohon dan rumput, Birunya langit, dipadu dengan aliran sungai, seakan membuai aku ketika di sana. Puas bermain di air terjun yang berair segar dan sejuk, bisa membuat aku malas beranjak. sekian menit aku putuskan untuk sekadar duduk diam atau berbaring sambil memandang langit yang tak terlalu panas. beralaskan batu-batu kering yang lembut dan lebar, dibuai dengan udara yang segar dan angin semilir, bisa membuat mata ingin cepat menutup.
|
Hamparan Pohon-pohon |