Showing posts with label kuliner. Show all posts
Showing posts with label kuliner. Show all posts

Friday, December 19, 2014

Trip With Grand Ma - Ambarawa

Berbekal informasi internet dan hasil info dari teman yang berasal dari Semarang, akhirnya aku memutuskan untuk sedikit keluar kota Semarang. Gara-garanya oma mendengar ada gua Maria yang gak jauh dari Semarang, jadinya pengen ke sana. Gua Maria Kerep, Ambarawa. Sebenarnya di Ambarawa sendiri ada beberapa tempat wisata. Mulai dari Musium Palagan Ambarawa, Musium Kereta Api, Candi Gedong Songo, dan Rawa Pening. Berhubung tujuan utamanya ke Gua Maria, jadi tujuan lain mau tak mau ditinggalkan. Someday i will come and visit them. Jarak antara kota Semarang dan Gua Maria kurang lebih 1 jam. sebenarnya dari semarnag bisa naik bus tujuan terminal Ambarawa. dari situ bisa naik ojek atau becak. Namun, kali ini aku putuskan carter mobil.
Terletak di dataran tinggi, tempat ini sejuk di siang hari. Sampai di Gua Maria, setelah sejenak berdoa, kami keliling komplek tersebut. Ada taman doa yang punya berbagai macam tanaman dan bunga yang indah, serta patung-patung yang berasal dari cerita dalam injil.
Ternyata Trip dengan oma sangat menyenangkan.... hohohohoo.. harus diulangin lagi nih.. 



Double Grand Tripping : Trip with GrandMa - Semarang

Untuk pertama kalinya aku memutuskan untuk trip berdua dengan Oma (GrandMa). Tujuan trip kali ini tidak sampai luar kota. Sengaja mencari kota tujuan yang mudah dijangkau dan friendly untuk lansia. Semarang menjadi pilihan selain karena aku juga ingin menginjakkan kaki lagi di kota yang bertahun lampau pernah aku datangi, di kota ini kulinernya familiar dengan lidah oma.
3 hari 3 malam di Semarang rasanya sudah cukup. Tujuan-tujuan favorit di sini sudha pasti dikunjungi.
Mulai dari Klenteng Sam Poo Kong, Gereja Blenduk, Klenteng Tay Kek Sie, Lawang Sewu, Katedral Semarang, Simpang Lima, Tugu Muda, dan tak ketinggalan Warung Semawis.
Kuliner di sini sangat beragam, dan tentu saja enak-enak.
Berhubung trip berdua dengan oma yang sudah berusia 72 tahun, sudah tentu transportasinya harus yang nyaman. Taksi dan becak. mayoritas taksi sih. Berbeda sekali dengan solotrip. Transportasi sudah pasti cari yang termurah dna bisa mendapat bnayak tempat wisata. hehehhehehe... Kalo kata oma,.... "turis nggembel".
LAWANG SEWU

KATEDRAL

Me n Oma - @Sampookong

Sunday, December 15, 2013

Kuliner Palu

Mengunjungi satu kota karena pekerjaan berbeda dengan ketika pergi jalan-jalan. Hiburan di sela jadwal tugas yang ketat adalah mencicipi kuliner setempat. Kegiatan ini tak membutuhkan waktu khusus yang mengganggu jadwal kerja. Bagiku, kuliner setempat sudah merupakan salah satu kenikmatan yang tiada tara saat tugas di kota lain. :p
Aku percaya setiap daerah pasti memiliki masakan khasnya, meskipun bahan dan bumbu yang digunakan sama, namun pengolahannya pasti berbeda.

 
Uta Dada
Nama ini terdengar asing di telingaku. Makanan macam apa ini, begitu pikirku ketika mendengarnya. Aneh-aneh saja namanya. Uta dada merupakan ayam panggang yang berkuah santan dan disantap bersama dengan ketupat. Ketika berada di palu, aku mencicipi makanan ini di sebuah rumah makan sederhana yang ada di ketinggian, sehingga bisa menikmati makanan sambil mengintip kota palu lengkap dengan garis pantainya dari ketinggian.


Ayam Biromaru
Lagi-lagi masakan ayam. Berhubung aku bukan penyuka daging sapi, otomatis aku tidak mencicipi kaledo, yang terkenal dari palu. Ayam biromaru ini menurut orang lokal, diambil dari nama lokasinya, yaitu di desa Biromaru. Uniknya, kuliner ini hanya ada pada malam kamis (Rabu Malam) dan Malam minggu, mengikuti jadwal pasar di biromaru yang hanya ada tiap Kamis dan Minggu. Ayam yang dihidangkan di sini adalah ayam kampung muda yang dipanggang, dilumuri bumbu dan biasanya disantap bersama dengan ketupat dan kuah santan. Menurut teman yang mengantar ke tempat ini, ayam yang dihidangkan itu ditangkap dulu pada saat dipesan oleh pembeli sebelum dimasak. Karena proses penangkapan sampai masak membutuhkan waktu lama (kurang lebih 1 jam) sebaiknya sih datangnya sebelum benar-benar lapar, atau pesan dulu.

Putu Palu
Namanya boleh putu, namun penyajiannya berbeda dengan putu yang ada di pulau Jawa. Putu di palu ini berbentuk silinder atau lonjong, dan biasanya disantap bersama dengan sambal penja. Penja adalah ikan teri lokal yang bentuknya mirip dengan teri medan.

Saturday, December 8, 2012

Palembang, kaya wisata kuliner

Kota kecil nan teratur di daratan Sumatera ini menyimpan banyak wisata kuliner. Biasanya yang terbayang di pikiranku saat mendengar kata 'Palembang' hanyalah pempeknya yang super lezat plus tekwannya. Ternyata... tak hanya itu saja yang membuat kota ini terkenal. masih ada Martabak har yang disantap dengan kuah karinya, pindang patin yang memiliki 3 macam variasi kuah, dan banyak lagi.

Wisata kuliner singkat di sela tugas kantor memang tidak membuat aku bisa mencicipi semua masakan khas kota ini. Namun, aku bisa mencicipi pempek berbagai merk. Mulai dari pempek beringin, vico, akiun, candy, 888, sampai pempek pinggir jalan. Mie celor pun tak ketinggalan. Kata orang sih, mie celor 26 ilir itu yang enak. Tapi mie celor di pujasera Rajawali pun tak kalah enaknya lho.

Pempek

Martabak Har

Mie Celor

Pindang Patin
Lain lagi dengan pindang patin. Menu satu ini.. bikin jatuh cinta abis.. kuahnya seger.. manis, asam, pedes bercampur jadi satu. partner kerjaku sampai jatuh cinta pada menu satu ini. matanya bisa berbinar-binar menatap hidangan pindang patin.

Sunday, March 4, 2012

Ayam Taliwang - Lombok dan pedasnya 'Lombok'

Mampir ke satu kota, tak lengkap rasanya jika tak menyantap hidangan khas di sana. Pulau Lombok, yang terkenal dengan keeksotikan alamnya juga memiliki hidangan yang sangat menggugah selera. Ayam Taliwang. Hiadangan ayam khas lombok dengan bumbu luar biasa dan rasa pedas yang langsung menancap di lidah membuat makanan ini selalu terkenang. selalu ada rasa ingin kembali ke tempat ini dan menyantapnya lagi.

Penyuka makanan pedas pasti dengan senang hati menyantap hidangan super pedas ini. ayam taliwang paling yahud dimakan bersama kangkung pelecing, nasi panas, tahu/tempe goreng, plus es jeruk untuk minumnya. hohoo... sangatttt luaarrrr biasaaaaaaaa......

Pertama kali makan makanan ini saat di Lombok. Perut sudah keroncongan selepas bercengkrama di laut. Tak lengkap rasanya merambah pulau Lombok kalau belum merasakan lezatnya Ayam Taliwang. Menurut info, ada 1 rumah makan ayam taliwang di daerah Mataram, namun ternyata sedang tutup. Akhirnya mencari tempat lain.

Saturday, February 18, 2012

bertualang ke jakarta lama lewat es krim

Ragusa, es krim jadul

Siapa sih yang tak kenal dengan es krim Ragusa? Resto khusus es krim yang terletak di Jl. Veteran Jakarta Pusat ini terkenal dengan es krim jadulnya yang lezat tiada tara.

Tutty Fruty
Lokasinya memang bukan di jalan protokol dan tidak terlihat juga dari jalan protokol. Namun,resto yang berdiri sejak tahun 1932 ini selalu ramai dikunjungi. Begitu masuk ke dalam Ragusa, rasanya bukan berada di Jakarta masa kini. Dinding bangunannya putih, dihiasi foto-foto menu andalan mereka dalam bingkai kayu menggoda lidah penikmatnya. Kebesaran masa silam dari es krim ini terbingkai dalam foto-foto yang dipajang. Foto-foto tua yang membawa kita masuk ke dalam pusaran mesin waktu.


Spagetti

Es krim dengan  rasa jadul tanpa pengawet ini terasa enak di lidah. Tutty Frutty, Spagetti es krim adalah 2 dari banyak menu yang ditawarkan di tempat ini. Berbeda dengan es sekarang yang menurut saya kental dan berat di lidah, es di sini serasa mengalir dan ringan di lidah. 1 porsi es krim tidaklah cukup untuk memuaskan lidah saya

Monday, January 10, 2011

Jalan jajanan

Bosan dengan makanan yang tersedia sehari-hari? Bosan dengan rutinitas yang sama? Bosan dengan suasana Jakarta yang dipenuhi hutan beton?

Tak ada salahnya sesekali menikmati sekedar makan siang atau makan malam di Bogor. Kota yang tak jauh dari Jakarta dan bisa ditempuh dengan angkutan umum ini, menyimpan banyak jajanan dan menu yang membangkitkan selera makan. Dilengkapi pula dengan aura kota yang sejuk dan beda dari Jakarta. Memang sih, di hari Libur, kota ini akan dipenuhi kendaraan berpelat B. Tapi tak ada salahnya kan ikut bermacet ria di sini sambil menikmati suasana kotanya.

Plesir tak selalu identik dengan kemewahan dan waktu khusus. Hari minggu saja sudah cukup. Jelajahi Kota Bogor yang lengkap dengan berbagai wisata dan jajanannya.

Jalan Suryakencana, menyimpan wisata kuliner yang cukup komplit. Mulai dari Ngo Hiong yang khas bogor sampai mi kocok dan lumpia basah.

Ngo Hiong gang aut yang paling yahud. Enak, murah dan porsinya mantab. Cukup untuk berdua. Di sini tak hanya menawarkan Ngo Hiong saja, ada pangsit pengantin. Ngo Hiang ini isinya Daging babi or ayam cincang, ditemani kentang goreng dan tahu goreng dimakan dengan kuah kentel hampir yang agak manis dan memang terasa bumbu ngohiangnya. Sedangkan pangsit pengantin... mirip dengan soto.

Tak jauh dari Ngo Hiang gang Aut, ada Soto mie Agih cabang Bogor. Menunya cukup beragam. buat yang gak suka Ngo Hiong.. bolehlah makan di sini. Mulai dari Lo Mie, Mi Kocok, sampe mi Pangsit pengantin. Harganya? Gak semahal di Jakarta lah..

Sst.. di sepanjang jalan Surken atau surya kencana ini, ada banyak penjual kaki lima yang menjajakan dengan gerobak. Yang asik buat cemilan n bisa dibawa-bawa ya.. lumpia basahnya. berbeda dengan lumpia basah yang kita temui di Jakarta, lumpia Bogor ini manis. Isinya antara lain, toge, telur, tahu, dan irisan bengkuang. Beda sekali kan dengan lumpia yang kita jumpai. Ukurannya pun... 3 kali lipat dari lumpia biasa.. Tapi rasanya.. Muantab.... harganya gak lebih dari Rp 10.000 rupiah kok.

Ingin masakan Sunda? Boleh juga mampir di Taman Palem. Resto yang mengkhususkan diri dengan masakan Sunda ini, memiliki interior yang khas. Meja kursinya didesain seperti gelondongan kayu yang dipernis. Di sini, kita bisa langsung pilih dan ambil makanan yang kita inginkan. Gak perlu pesen ke waiter trus di catat gitu. Mirip2 dengan ampera deh... Yang pasti harganya lagi-lagi gak mencekek leher. Makanannya pun enak.