Jakarta penuh sesak. Serasa berada dalam hutan Beton. Tak ada salahnya sejenak melongok ke kota-kota lain. Tak perlu sampai ke luar pulau Jawa. Yogyakarta pun bisa menjadi penawarnya. Bangunan-bangunan yang eksotis dan berseni, bisa menyegarkan mata yang terbiasa dengan gedung kotak-kotak dan berkaca semua...
Berbeda dengan Jakarta, Yogya menawarkan banyak obat untuk mata. Lengkap dengan tempat wisata, jajanan, dan shoppingnya. Buat yang suka dengan Batik, di sini surganya. Mau cari model dan warna serta motif apa aja semua ada. Harganya pun beragam.
Peninggalan masa lalu dan keindahan dunia semua tersimpan manis dan siap dinikmati di sini. Borobudur, Prambanan, Boko, Mendut, hanyalah sekelumit tempat yang wajib dijabani saat ke kota ini. Di candi-candi ini, mata kita dimanjakan oleh kehebatan nenek moyang dalam arsitektur. Kemegahan Borobudur dan Prambanan membuat kita tak bosan menjelajahinya. Apalagi jika kita menyukai sejarah di baliknya. belum tentu pula arsitek sekarang bisa sehebat nenek moyang ini membangun candi-candi megah nan bersejarah.
masihkah bisa menemui anak2 duduk di pinggir sawah sambil bermain layangan??
Tak hanya itu, alamnya pun menawarkan banyak 'jajanan'. Di sekitar candi Borobudur, apabila kita melihat dari ketinggian yang cukup, gunung dan bukit menyelimuti sekitar Borobudur, seperti sebuah benteng alam. Gunung merapi dan bukit entah apa namanya nampak sangat jelas dari Borobudur.
Tak jauh dari Borobudur, ada candi Mendut. Candi kecil yang terletak di pinggir jalan ini juga menyimpan kemegahan dan sejarah tersendiri di jamannya. Bila ingin sekalian wisata Rohani, untuk yang beragama Katolik, bisa sekalian mampir di Gua Maria Sendang Sono. Jadinya, sekali melajukan kendaraan ke Borobudur, langsung 3 tempat berdekatan yang bisa kita datangi. Baiknya sih.. kalo ke Borobudur jangan terlalu siang mengingat matahari sangat terik.
Selesai wisata Candi? Masih banyak yang lain. Ganjuran! sebuah wisata Rohani yang laris manis didatangi. Di sini ada candi kecil yang di dalamnya bersemayam patung hati kudus Yesus. Konon, banyak yang terkabul doanya bisa meminta di sini. Termasuk minta Jodoh?!?!?!?!??!!?!!
Monumen Jogja Kembali! Sayangnya saat kesini sudah sore jadi tak bisa menjelajahi dalamnya. Hanya bisa berfoto di luar monumen saja. Semoga seperti namanya... bisa berkunjung ke Jogja kembali dan menjelajahi isinya...
Senang shopping? Malioboro surganya. Senang dengan pernak pernik lucu dan aksesoris? Lagi-lagi Malioboro surganya. Di sepanjang jalanan, mata seakan dimanjakan dengan berbagai barang. Mulai dari baju, celana, dress, kalung, gelang, ikat pinggang, sampai makanan. Asal pintar milih dan pintar nawar, pasti sangat dan amat puas. Jika malas dengan acara tawar menawar, boleh jga masuk ke satu toko. MIROTA. Di sini dijual berbagai model batik dan pernak pernik. Tidak ada tawar menawar. Tapi harga barangnya juga termasuk murah meriah. Berbeda jauh dari Jakarta. Mana ada baju batik seharga Rp 23.000 di Jakarta? Di sini banyak.
Untuk Kulinernya... boleh dicoba Gudeg Khas Jogja Yu DJUM di jalan Wilidjan. Dijamin puas dan pengen bawa pulang. Wadah take awaynya beda dengan yang biasanya kita jumpai, sterofoam atau kertas. Di sini menggunakan besek dan kendil. Antik ya...
Selain Yu Djum, buat yang gak terbiasa makan banyak, bisa coba nasi kucing alias sego kucing di Raminten. Di daerah Kota Baru. bersebelahan dengan Mirota Restaurant. Kenapa nasi kucing? Bukan berarti makan bareng kucing atau makanan kucing. Tapi lebih karena porsinya yang sedikit. :) Harganya pasti bikin surprise. Nasi putih plus ikan asin, plus teri, plus telur dadar, plus oseng tempe.. hanya 2 ribu rupiah. Mana ada harga segitu di Jakarta. Pelayannya pun unik. Menggunakan kain dan kemben. Interiornya juga manis dan cantik. :) Untuk minumnya, boleh dicoba jamu-jamuannya. Ssttt gak usah takut pahit. Jamunya manis lho. Jamu pegel linu, jerawat, ada smua.
Yang lain lagi dengan Jakarta, di sini ada becak dan dokar alias delman sebagai kendaraan angkutannya. Becak selalu ada di tiap sudut kotanya. Pintar-pintar menawar ya....
Banyak pengalaman baru deh kalo berkunjung ke kota ini. Apalagi dengan luas kota yang tak sebesar Jakarta dan tak seruwet Jakarta, apa saja terasa berdekatan letaknya sehingga tidak menghabiskan banyak waktu.