Saturday, February 18, 2012

bertualang ke jakarta lama lewat es krim

Ragusa, es krim jadul

Siapa sih yang tak kenal dengan es krim Ragusa? Resto khusus es krim yang terletak di Jl. Veteran Jakarta Pusat ini terkenal dengan es krim jadulnya yang lezat tiada tara.

Tutty Fruty
Lokasinya memang bukan di jalan protokol dan tidak terlihat juga dari jalan protokol. Namun,resto yang berdiri sejak tahun 1932 ini selalu ramai dikunjungi. Begitu masuk ke dalam Ragusa, rasanya bukan berada di Jakarta masa kini. Dinding bangunannya putih, dihiasi foto-foto menu andalan mereka dalam bingkai kayu menggoda lidah penikmatnya. Kebesaran masa silam dari es krim ini terbingkai dalam foto-foto yang dipajang. Foto-foto tua yang membawa kita masuk ke dalam pusaran mesin waktu.


Spagetti

Es krim dengan  rasa jadul tanpa pengawet ini terasa enak di lidah. Tutty Frutty, Spagetti es krim adalah 2 dari banyak menu yang ditawarkan di tempat ini. Berbeda dengan es sekarang yang menurut saya kental dan berat di lidah, es di sini serasa mengalir dan ringan di lidah. 1 porsi es krim tidaklah cukup untuk memuaskan lidah saya

Saturday, September 10, 2011

Pasir Merica Tanjung Aan


Lepas dari keindahan pantai Kuta, lagi-lagi mata dimanjakan oleh keindahan Tanjung Aan. Hati serasa berdesir jatuh cinta pada tempat ini. Hanya dibutuhkan waktu kurang dari 30 menit menuju ke tempat ini dari Pantai Kuta. Kondisi jalan menuju tempat ini cukup bagus sekalipun tidak terlalu lebar.


Lautan air biru bening dikelilingi karang terjal dan hamparan pasir pantai seakan mengundang pengunjung untuk menghabiskan waktu seharian memandanginya.

Pantai satu ini benar-benar surga bagi pencinta pantai. Memang tempat ini tidak bisa untuk bersnorkling, namun, dengan ombak yang relative tenang dan air laut yang jernih, masih tetap menggoda untuk bermain di pantainya.
 Uniknya lagi, pasir di tempat ini bukan seperti pasir di tempat lain yang halus seperti serbuk. Di sini, pasir pantainya lebih mirip merica. Berbutir-butir kasar. Cukup banyak pengunjung yang mengambil pasir di sini untuk dibawa pulang dijadikan hiasan. Dengan teksturnya yang unik itu, pasirnya bisa dicuci bila kotor.

Dari atas karang-karang yang tinggi dan terjal… terlihat gradasi air yang menakjubkan. Dari bibir pantai, air terlihat hijau. Lama kelamaan menjadi biru, lalu biru tua. Setelah itu kembali hijau lagi di tempat yang berbatasan dengan karang.



Penduduk sekitar kawasan ini juga terlihat hidup dengan standar yang minimal. kalau tidak salah ingat.. sepanjang perjalanan ke tempat ini.. aku tidak melihat ada kabel listrik yang melintang di speanjang jalan. Bagi turis lokal kawasan ini bisa jadi sekedar pengalaman pernah ke tempat ini mengingat jarak yang jauh dibandingkan pantai Senggigi dan sekitarnya. Tempat ini juga belum begitu dikembangkan atau digarap untuk menjadi sebuah kawasan wiasata yang menngundang minat, selain memang alamnya sudah indah.