Lepas dari keindahan pantai Kuta, lagi-lagi mata dimanjakan oleh keindahan
Tanjung Aan. Hati serasa berdesir jatuh cinta pada tempat ini. Hanya
dibutuhkan waktu kurang dari 30 menit menuju ke tempat ini dari Pantai
Kuta. Kondisi jalan menuju tempat ini cukup bagus sekalipun tidak
terlalu lebar.
Lautan
air biru bening dikelilingi karang terjal dan hamparan pasir pantai
seakan mengundang pengunjung untuk menghabiskan waktu seharian
memandanginya.
Pantai satu ini benar-benar surga bagi
pencinta pantai. Memang tempat ini tidak bisa untuk bersnorkling, namun,
dengan ombak yang relative tenang dan air laut yang jernih, masih tetap
menggoda untuk bermain di pantainya.
Uniknya lagi, pasir
di tempat ini bukan seperti pasir di tempat lain yang halus seperti
serbuk. Di sini, pasir pantainya lebih mirip merica. Berbutir-butir
kasar. Cukup banyak pengunjung yang mengambil pasir di sini untuk dibawa
pulang dijadikan hiasan. Dengan teksturnya yang unik itu, pasirnya bisa
dicuci bila kotor.
Dari atas karang-karang yang tinggi
dan terjal… terlihat gradasi air yang menakjubkan. Dari bibir pantai,
air terlihat hijau. Lama kelamaan menjadi biru, lalu biru tua. Setelah
itu kembali hijau lagi di tempat yang berbatasan dengan karang.
Penduduk sekitar kawasan ini juga terlihat hidup dengan standar yang minimal.
kalau tidak salah ingat.. sepanjang perjalanan ke tempat ini.. aku tidak
melihat ada kabel listrik yang melintang di speanjang jalan. Bagi turis
lokal kawasan ini bisa jadi sekedar pengalaman pernah ke tempat ini
mengingat jarak yang jauh dibandingkan pantai Senggigi dan sekitarnya.
Tempat ini juga belum begitu dikembangkan atau digarap untuk menjadi
sebuah kawasan wiasata yang menngundang minat, selain memang alamnya
sudah indah.