Sunday, March 17, 2013

Koh Kret, Pulau di tengah Sungai






Saatnya menjelajah! 

Koh Kret, pulau imut di tengah sungai Chao Phraya. Saking imutnya, cukup 2-3 jam saja untuk mengelilinginya. Di area pier ada tempat penyewaan sepeda yang cukup murah.  Lengkap dengan peta pulau itu yang ditempel di keranjang sepeda. Saatnya olahraga sambil mengintip isi pulau ini.
Kalau ditanya seperti apa penampakan pulau ini, dengan pasti akan aku jawab, seperti kampong atau desa. Kiri kanan yang ada adalah tanah kosong yang tidak terurus atau rumah-rumah kayu penduduk. Kadang kala seperti rumah panggung, dan beberapa wat.
Benar-benar sepi sekali di sini. Di sini ada satu ruas jalan yang merupakan perkampungan pengrajin. Desa Otop. Mereka menjual hasil kerajinan dan makanan di depan rumah. Mulai dari gerabah, wangi-wangian, sampai baju-baju yang unik. Sepertinya memang hasil buatan tangan. Motifnya sangat bagus.
Untuk harga barang-barang, murah di sini disbanding di Bangkok. Mungkin karena mereka tidak perlu sewa tempat ya… lampu-lampu untuk aroma terapi yang dijual disini murah sekaliiii! 100 baht aja. Bentuknya juga bagus-bagus. Lalu ada juga satu tempat yang menjual banyak patung-patung. Mulai dari patung dewa-dewa, sampai miniature meja dan kursi makan keramik. Dan semuanya sangat murah! Benar-benar godaan buat belanja.
Selesai dengan area belanja barang-barang cantik, perjalanan dilanjutkan lagi. Jangan harap ketemu mobil ya di sini. Motor pun sepertinya sangat jarang. Lebar jalanan di sini kurang lebih 1 meter aja.  Menurut pemilik sepeda sih.. cuman 2 atau 3 km saja kok jalanan di sini. 

Memang ya, Thailand itu negeri seribu kuil atau wat. Di pulau sekecil Kret ini pun, ada beberapa wat yang dibangun di sini. Yang unik itu ada satu wat yang ada di ujung pulau, warnanya putih, yang menjorok ke sungai dan dililit kain warna merah. Entah namanya apa. Unik sih, mengingat rata-rata wat di Thailand ini berlapis emas. Sayang, tak sempat cicipi jajanan di sana.

Nonthaburi





Menginjakkan kaki ke kota ini sebenarnya tidak masuk dalam rencana. Hanya karena bingung mau kemana di hari terakhir di Bangkok, akhirnya diputuskan ke sini. Sebenarnya bisa saja main ke mal-mal. Cuman, kok rasanya sayang ya, jauh-jauh ke Bangkok mainnya ke mal lagi. Maunya sesuatu yang lain. Dan akhirnya memilih ke sini.
Tujuan utamanya bukan menjelajah kota ini, tapi ke pulau kecil di tengah sungai Chao phraya. Dan untuk kesana harus melalui kota ini. Untuk menuju kota ini, bisa saja dengan menggunakan bus, tapi kami memilih menggunakan perahu. Selain murah, juga bebas macet.
Sepanjang perjalanan ke kota ini, pemandangan yang disuguhkan selain air dan ganggang atau tanaman apapun itu yang mengapung di air sungai, ada rumah-rumah penduduk. Jangan harap melihat rumah-rumah denagn bangunan bata. Rumah-rumah yang ada adalah dibuat dari kayu yang dicat dan berbentuk panggung. Jadi, langsung diatas sungai. Kalaupun ada yang dari bata, itu adalah gedung, wat, atau restaurant pinggir sungai.
Lagi-lagi wat-wat terlihat di pinggir sungai. Kota ini sepertinya bukan tujuan wisata para turis asing. Di kapal, yang ada hanya orang local saja yang baru bertandang ke Bangkok. Untungnya tampang kita mirip orang local ya. Jadi tidak merasa asing. Heheheh. 


Ada satu wat yang menarik perhatian sepanjang perjalanan ke kota Nonthaburi ini. Wat ini memiliki patung budha duduk yang sangat besar. sayangnya patung itu sedang direnovasi atau mungkin dibersihkan. Bisa jadi ini Big Budha nya Bangkok.
Sampai di pier yang ada di kota, perhatian langsung tersedot ke sekumpulan burung-burung dara. Mereka sangat jinak. Mau saja makan di dekat kami. Akhirnya kami asik memberi mereka makan sambil foto-foto.